News

Honest Financial Technology (Honest Card), sebuah perusahaan pembiayaan berbasis fintech, baru-baru ini menggelar survei finansial kepada masyarakat Indonesia. salah satu hasil survei tersebut menyebutkan bahwa 81% masyarakat Indonesia tengah mengalami kecemasan finansial.Direktur Utama PT Honest Financial Technologies Dharu Estiningrum menjelaskan, kredit masih sering dianggap sebagai utang, yang malah meningkatkan kecemasan. Padahal, berbagai solusi kredit seperti Pinjaman Online, Paylater, dan Kartu Kredit sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai alat perencanaan keuangan jika sewaktu-waktu butuh dana mendesak. Sebagai kartu kredit pintar, Honest Card menggabungkan keamanan dan fleksibilitas kartu kredit tradisional dengan kemudahan akses pinjaman online, memberikan solusi kredit yang lebih cerdas dan bebas cemas.Maka dari itu, Honest ingin menjadi rekan mengelola keuangan yang informatif dan apa adanya. Menciptakan kartu kredit yang pengajuannya mudah, transparan biayanya, dan dilengkapi dengan program reward yang mengapresiasi penggunaan kredit secara sehat dan bertanggung jawab, ungkap Dharu.

Hasil survei dari PT Honest Financial Technology (Honest Card), sebuah perusahaan pembiayaan berbasis fintech, menunjukkan bahwa 81% masyarakat Indonesia tengah mengalami kecemasan finansial. “Kredit masih sering dianggap sebagai ‘utang’, yang malah meningkatkan kecemasan. Padahal, berbagai solusi kredit seperti Pinjaman Online, Paylater, dan Kartu Kredit sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai alat perencanaan keuangan jika sewaktu-waktu butuh dana mendesak,” ujar Dharu Estiningrum, Direktur Utama PT Honest Financial Technologies. Sebagai kartu kredit pintar, Honest Card menggabungkan keamanan dan fleksibilitas kartu kredit tradisional dengan kemudahan akses pinjaman online, memberikan solusi kredit yang lebih cerdas dan bebas cemas.

Hasil survei dari PT Honest Financial Technology (Honest Card), sebuah perusahaan pembiayaan berbasis fintech, menunjukkan bahwa 81% masyarakat Indonesia tengah mengalami kecemasan finansial. “Kredit masih sering dianggap sebagai ‘utang’, yang malah meningkatkan kecemasan. Padahal, berbagai solusi kredit seperti Pinjaman Online, Paylater, dan Kartu Kredit sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai alat perencanaan keuangan jika sewaktu-waktu butuh dana mendesak,” ujar Dharu Estiningrum, Direktur Utama PT Honest Financial Technologies. Sebagai kartu kredit pintar, Honest Card menggabungkan keamanan dan fleksibilitas kartu kredit tradisional dengan kemudahan akses pinjaman online, memberikan solusi kredit yang lebih cerdas dan bebas cemas.

A survey by PT Honest Financial Technology (Honest Card) revealed that 81% of Indonesians are experiencing financial anxiety, with a major concern being the lack of emergency funds. Many seek alternatives but hesitate to use credit services, often seeing credit as debt, which increases anxiety. Credits can be valuable financial tools in emergencies and Honest Card emphasizes the importance of understanding each product's characteristics and using them responsibly.

A survey by PT Honest Financial Technology (Honest Card) revealed that 81% of Indonesians are experiencing financial anxiety, with a major concern being the lack of emergency funds. Many seek alternatives but hesitate to use credit services, often seeing credit as debt, which increases anxiety. Credits can be valuable financial tools in emergencies and Honest Card emphasizes the importance of understanding each product's characteristics and using them responsibly.

Bisnis kartu kredit dari industri keungan non bank diprediksi masih akan tumbuh di tahun 2025. Hal ini didorong oleh pasar yang terus berkembang dan jumlah pengguna yang kian bertambah. Honest Financial Technologies alias Honest Financial misalnya, mencetak tren positif dalam bisnis kartu kredit non bank yang dijalankannya. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah pengguna, di mana hingga Desember 2024, jumlah pengguna tumbuh sebanyak 2,3 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. “Tak hanya itu, Peningkatan nilai transaksi kartu kredit di Honest Financial pada periode tersebut juga meningkat 3,5 kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Direktur Utama Honest Financial Dharu Estiningrum kepada Kontan, Rabu (19/2).Kemudian, Dharu bilang, perusahaan juga akan terus memastikan bahwa fitur-fitur yang ditawarkan Honest Financial semakin relevan dan bermanfaat, serta menghadirkan greater fair rewards sebagai bentuk apresiasi kepada pengguna yang bijak berkredit.

Tingginya angka Kredit Macet atau Non-Performing Loans (NPL) mencerminkan tantangan finansial yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), layanan kredit seperti buy now pay later (BNPL) mencapai transaksi hingga total Rp 30,36 triliun per November 2024, melonjak 2,4% dari bulan sebelumnya. Melihat kondisi ini, perusahaan pembiayaan Honest menetapkan standar baru dalam penggunaan kredit. Untuk menghindari jeratan kredit macet, Honest membuat program yang justru memotivasi penggunanya untuk berkomitmen dalam penggunaan kartu kredit yang bertanggung jawab.“Kami percaya bahwa transparansi dan fairness adalah kunci untuk membangun kebiasaan keuangan yang baik dan bertanggung jawab di antara pengguna kami,” jelas Dharu Estiningrum, Direktur Utama Honest.

Tingginya angka Kredit Macet atau Non-Performing Loans (NPL) mencerminkan tantangan finansial yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), layanan kredit seperti buy now pay later (BNPL) mencapai transaksi hingga total Rp 30,36 triliun per November 2024, melonjak 2,4% dari bulan sebelumnya. Melihat kondisi ini, perusahaan pembiayaan Honest menetapkan standar baru dalam penggunaan kredit. Untuk menghindari jeratan kredit macet, Honest membuat program yang justru memotivasi penggunanya untuk berkomitmen dalam penggunaan kartu kredit yang bertanggung jawab.“Kami percaya bahwa transparansi dan fairness adalah kunci untuk membangun kebiasaan keuangan yang baik dan bertanggung jawab di antara pengguna kami,” jelas Dharu Estiningrum, Direktur Utama Honest.

Tingginya angka Kredit Macet atau Non-Performing Loans (NPL) mencerminkan tantangan finansial yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), layanan kredit seperti buy now pay later (BNPL) mencapai transaksi hingga total Rp 30,36 triliun per November 2024, melonjak 2,4% dari bulan sebelumnya. Melihat kondisi ini, perusahaan pembiayaan Honest menetapkan standar baru dalam penggunaan kredit. Untuk menghindari jeratan kredit macet, Honest membuat program yang justru memotivasi penggunanya untuk berkomitmen dalam penggunaan kartu kredit yang bertanggung jawab.“Kami percaya bahwa transparansi dan fairness adalah kunci untuk membangun kebiasaan keuangan yang baik dan bertanggung jawab di antara pengguna kami,” jelas Dharu Estiningrum, Direktur Utama Honest.