Mengubah hutang menjadi aset, bagaimana caranya?
Hutang tidak selamanya merupakan hal yang buruk. Asalkan dikelola dengan baik, utang dapat membantu kamu meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup. Berikut ini cara mengubah hutang menjadi aset.
Apa itu aset?
Aset adalah sumber daya yang dapat menghasilkan keuntungan di masa depan. Aset bisa berbentuk barang tidak bergerak dan nilainya susah diubah (fixed asset), seperti rumah, maupun barang yang nilainya fluktuatif dan bisa dijual kapanpun, seperti kendaraan, tenaga kerja maupun portofolio investasi.
Hutang bisa membuatmu lebih cepat mendapatkan barang yang kamu inginkan. Misalnya, kamu ingin membeli mobil seharga Rp125.000.000, namun masih memiliki uang tunai sebesar Rp60.000.000 saja, maka kamu bisa mendapatkan Rp65.000.000 sisanya dari hutang, entah itu hutang bank atau pinjaman kartu kredit limit 100 juta, seperti kartu kredit Honest.
Cara mengubah hutang menjadi aset

1. Pilih hutang produktif
Hutang produktif adalah hutang atau pinjaman yang digunakan sebagai modal usaha. Misalnya, kamu mengambil pinjaman sebesar Rp65.000.000 untuk membeli mobil yang akan dipakai untuk bekerja sebagai ojek online.
Saat ini ada banyak program hutang untuk modal usaha yang bisa kamu akses di bank, seperti kredit usaha, kredit usaha rakyat (KUR), kredit modal kerja (KMK), bahkan kredit TKI juga ada. Kamu juga tidak harus menggunakan kredit modal usaha secara khusus, kamu juga bisa menggunakan program kredit lainnya yang lebih fleksibel, seperti kredit tanpa agunan (KTA), kredit multiguna atau kartu kredit.
Setiap program kredit memiliki rincian dan detail masing-masing. Misalnya, jika kamu memilih menggunakan pinjaman dari kartu kredit, maka kamu harus siap-siap membayar iuran tahunan kartu kredit sebagai tambahan dari biaya bunga. Untuk memilih program kredit yang pas sesuai dengan keinginan kamu, lakukan window shopping ke berbagai penyedia layanan kredit.
2. Pilih aset yang mendatangkan keuntungan lebih besar dibanding bunga
Untuk mengelola hutang menjadi aset, khususnya aset jangka panjang, pastikan kamu memilih aset investasi yang mendatangkan keuntungan lebih besar dibandingkan dengan bunga dan biaya untuk mengambil kredit tersebut. Misalnya, bunga pinjaman kartu kredit Honest yang kamu pakai untuk membeli mobil adalah sebesar 1.75% per bulan, maka pastikan kamu berinvestasi pada aset yang mendatangkan keuntungan minimal 3%.
Akan lebih baik lagi jika kamu bisa memilih aset yang mendatangkan penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan cicilan bank beserta bunganya. Misalnya, cicilan mobil dan bunga pinjaman mobil sebesar Rp4.000.000, sementara setiap bulannya, pendapatan kamu menjadi ojek online sebesar Rp5.000.000. Maka, kamu bisa membayar cicilan dan bunga tersebut hanya dari pendapatan ojek online saja.
3. Investasikan ulang keuntungan
Ingin utang kamu lunas lebih cepat? Maka, investasikan ulang keuntungan yang kamu dapatkan dari selisih bunga di atas ke aset lainnya. Lalu, keuntungan investasi dari aset lain tersebut ditambahkan ke dalam cicilan kredit. Biar lebih mudah dipahami, simak ilustrasi berikut.
Dari kredit mobil di atas, kamu bisa mendapatkan keuntungan Rp1.000.000 yang diperoleh dari pendapatan bulanan sebagai ojek online dan sebagian pendapatan yang disisihkan untuk melunasi cicilan dan bunga. Agar cicilan hutang kamu bisa lunas lebih cepat, uang Rp1.000.000 tersebut bisa kamu belikan obligasi yang mendatangkan kupon sebesar Rp50.000 per bulan. Uang Rp50.000 inilah yang bisa kamu pakai untuk menambah setoran cicilan angsuran mobil.
4. Bantu dengan cash
Tips mengelola hutang menjadi aset yang ke-4 adalah bantu pembiayaan dengan cash. Ini artinya, jangan semua modal usaha yang kamu gunakan berasal dari hutang. Alokasikan sebagian modal usaha tersebut dari uang cash atau tunai. Pada contoh kredit mobil di atas misalnya, Rp60.000.000 dari cash dan Rp65.000.000 dari hutang.
Hal ini penting untuk meringankan cicilan kredit kamu dan meminimalisir risiko gagal bayar. Sederhananya, kalau terjadi hal yang tidak diinginkan pada bisnis ojek online tersebut, kamu “hanya” perlu membayar utang sebesar Rp65.000.000 dan bunganya, yang mana hal ini bisa diselesaikan dengan cara menggadaikan atau menjual kembali mobil tersebut.
5. Bayar cicilan tepat waktu
Salah satu tantangan menggunakan hutang sebagai modal usaha adalah potensi pembengkakan biaya bunga atas cicilan yang belum dibayarkan. Untuk mengatasi hal ini, pastikan kamu membayar cicilan secara lunas dan tepat waktu, supaya bunga pinjaman tersebut tidak berkembang.
Kamu juga bisa memilih program pinjaman yang menawarkan bunga 0%, seperti Honest. Dengan kartu kredit Honest, bisa bayar tagihan dengan kartu kredit sekaligus tidak perlu membayar bunga dan biaya administrasi asalkan cicilan dibayar lunas tepat pada waktunya.
Risiko mengubah hutang menjadi aset

Menggunakan hutang untuk membeli sebuah aset adalah tindakan yang cukup berisiko. Karena apabila gagal membayar hutang tersebut, aset yang kamu beli atau bahkan aset kamu lainnya bisa terancam dilikuidasi bank. Misalnya, kamu mengambil kredit bank sebesar Rp100.000.000 untuk membeli mobil dan kamu gagal melunasinya. Maka, mobil tersebut akan dijual dan jika nilainya tidak mencukupi untuk melunasi utang, maka aset kamu lainnya entah itu rumah atau motor, bisa ikut dilikuidasi.
Oleh karena itu, pastikan kamu memilih program kredit dan aset yang sesuai. Hindari membeli aset yang potensi keuntungan dan risikonya tidak kamu ketahui.
Tunggu apa lagi?
Dapatkan Honest Card kamu sekarang








