Coba bayangin kalo kamu punya kartu kredit yang bisa mempermudah semua transaksi keuangan kamu. Mulai dari pembayaran langganan aplikasi streaming film kesayangan kamu, pembayaran cicilan, hingga transaksi harian.
Nggak cuman itu aja, kartu kredit juga biasanya kasih promo khusus buat nasabahnya, seperti cashback, diskon, poin, dsb. Menguntungkan banget, kan? Eits, tapi semua privilege tersebut tidak lepas dari adanya biaya yang harus kamu bayar, ya!
Kartu kredit punya beberapa macam biaya yang harus kamu tahu supaya nggak kaget ketika membayar tagihan tiap bulannya. Makanya, sebelum apply kartu kredit, cari tahu dulu macam-macam biaya kartu kredit, yuk!
Umumnya, kamu bakalan dikenakan biaya tahunan (annual fee) setelah 1 tahun menggunakan kartu kredit sejak pendaftaran. Biaya ini sangat umum dikenakan oleh pihak penerbit sebagai bentuk “kompensasi” layanan dari transaksi yang udah kamu lakuin selama 1 tahun.
Biaya tahunan kartu kredit biasanya dikenakan sebesar Rp300.000 s.d. Rp500.000 tergantung jenis layanan yang kamu ambil. Tapi, kamu bisa loh nggak bayar biaya tahunan kartu kredit!
Caranya bisa dengan apply kartu kredit yang nggak ada biaya tahunan seperti kartu kredit Honest. Kamu bakalan dapet akses free annual fee kartu kredit di Honest.
Sama kaya kartu debit, kartu kredit juga membebankan biaya administrasi ke para nasabahnya. Kalo dipikir-pikir, kenapa ya kita harus bayar administrasi padahal akan membayar cicilan beserta bunganya setiap bulan?
Jadi, biaya administrasi kartu kredit umumnya digunakan sebagai biaya operasional. Biaya operasional ini termasuk setiap aktivitias transaksi yang kamu lakukan. Jadi, secara nggak langsung, kamu bayar “jasa” penerbit kartu kredit untuk menyediakan layanannya.
Nominal biaya administrasi ini pun cukup beragam dan tergantung kebijakan setiap penerbit kartu kredit. Semakin besar nominal transaksi dan limit kartu kredit, semakin besar pula biaya admin yang harus kamu bayar.
Untuk pengguna kartu kredit Honest, kamu cuman dikenakan 1 biaya, yaitu biaya admin setiap bulannya! Tapi, kamu nggak perlu khawatir karena biaya admin Honest dihitung berdasarkan jumlah sisa tagihan kamu tiap bulannya. Nguntungin banget, ya? Ditambah lagi, biaya admin ini akan 100% dikembalikan kalau kamu bayar lunas dan tepat waktu. Jadi bener-bener gratis!
Pernah denger kasus “galbay” atau gagal bayar cicilan kartu kredit? Kejadian itu bisa dipicu karena nasabah harus bayar bunga biaya keterlambatan yang cukup besar. Ujung-ujungnya, nasabah merasa keberatan dengan nominalnya dan memilih untuk nggak bayar tagihannya.
Padahal, adanya biaya keterlambatan ini sebenernya sangat menguntungkan, loh. Kok bisa? Biaya keterlambatan ini bisa bantu kamu supaya lebih disiplin dalam mengelola keuangan setiap bulannya. Kamu udah tahu kapan jadwal pembayaran cicilan beserta nominalnya. Jadi, kamu bisa langsung letakkan pembayaran kartu kredit di urutan prioritas.
Dengan biaya ini, kamu berpotensi terhindar dari skor kredit yang buruk kalau dicek di BI Checking. Kalo skor kredit skor kredit kamu buruk, kemungkinan besar kamu susah apply kartu kredit lainnya atau mengajukan pinjaman di masa mendatang. Padahal, kita nggak tahu apa yang bakal terjadi ke depannya, kan?
Tapi, kalau kamu bener-bener mau menghindari biaya ini, kamu bisa apply kartu kredit yang tidak ada membebankan biaya keterlambatan. Lho, memangnya ada? Yes, salah satunya adalah Kartu Kredit Honest!
Mungkin kamu mikir kenapa ada biaya meterai di transaksi kartu kredit. Tapi, ternyata biaya meterai ini memang berlaku dan diatur secara resmi oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Materai, loh!
Nah, sederhananya, biaya meterai ini berlaku untuk setiap transaksi di atas Rp5 juta dan kelipatannya. Kamu harus membayar Rp10.000 untuk biaya meterai dari transaksi yang dilakukan. Kabar baiknya, biaya ini juga nggak ada di kartu kredit Honest.
Punya kartu kredit bukan berarti kamu bisa foya-foya gesek kartu tanpa limit, ya! Setiap kartu kredit punya limitnya masing-masing sesuai jenis layanan yang kamu ambil. Apalagi sebagai pengguna baru, biasanya limit yang diberikan belum sebanyak nasabah yang sudah lama menggunakannya.
Kalo kamu nggak perhatiin limit kartu kredit, kamu bakalan kena biaya over limit, loh! Misalnya, limit kartu kredit kamu adalah Rp5 juta setiap bulannya. Nah, bulan ini transaksi kamu sudah lebih dari Rp5 juta. Otomatis kamu harus bayar biaya over limit atau “denda” atas transaksi yang terjadi.
Emangnya kenapa sih kita harus bayar denda? Padahal kan bakalan dibayar juga tagihannya? Jadi gini, pihak penerbit kartu kredit nggak sembarangan nge-acc pengajuan kamu. Sebelum disetujui, mereka bakal cek dulu apa kamu sanggup bayar tagihan tiap bulan. Ini semua dilihat dari penilaian kredit kamu, yang jadi patokan buat nentuin limit kartu kredit.
Contohnya, kalau kamu dapet limit Rp5 juta, artinya bank menilai maksimal utang yang bisa kamu bayar adalah Rp5 juta. Nah, kalau kamu sampai over limit, risiko buat bank makin besar, makanya ada denda over limit yang dikasih ke nasabah.
Makanya nggak heran kalau dokumen yang diminta waktu apply cukup banyak dan detail, karena mereka pengen pastiin kondisi finansial kamu. Tapi santai aja, ada kok cara biar pengajuan kamu disetujui! Intinya, jagain skor kredit tetap oke dan pastiin semua dokumen pendukung lengkap.
Pada dasarnya, kartu kredit bukan media transaksi seperti kartu debit yang bisa ditarik nominal uang yang ada di dalamnya. Tapi, kalau kamu sedang butuh uang, kamu bisa menarik uang dari kartu kredit.
Eits, tapi kamu bakalan dikenakan biaya pengambilan tunai, ya! Soalnya, kamu menarik uang “pinjaman” dari bank sehingga akan dikenakan bunga kartu kredit. Nominal biaya tarik tunai ini berbeda di setiap pihak penerbit kartu kredit sesuai kebijakan masing-masing.
Buat kamu yang hobi travelling, kamu harus tau kalau ada biaya transaksi mata uang asing untuk setiap transaksi lewat kartu kredit. Biaya ini akan langsung dibebankan ke kamu untuk setiap konversi mata uang asing ke rupiah atau sebaliknya.
Nggak cuman transaksi offline, transaksi online lewat e-commerce atau situs luar negeri yang menggunakan kartu kredit pun akan dibebankan biaya transaksi mata uang asing. Untungnya, lagi-lagi nggak ada biaya transaksi mata uang asing di kartu kredit Honest! Jadi, cocok banget dipakai traveling ke luar negeri atau belanja online.
Kartu kredit kamu hilang atau rusak? Kamu bisa langsung menggantinya, tetapi ada biaya penggantian kartu yang dikenakan, ya!
Layaknya kartu debit, setiap kartu yang akan dicetak baru memerlukan biaya tambahan untuk proses pembuatannya. Nominal biayanya pun sangat beragam mulai dari Rp50.000 hingga Rp75.000. Namun, nominal ini tidak pasti karena setiap pihak penerbit kartu kredit punya peraturannya sendiri.
Kamu ngerasa limit kartu kredit yang sekarang kurang banyak? Kamu bisa menaikkannya dengan mengajukannya ke pihak penerbit kartu kredit. Tapi, ada biaya yang dikenakan untuk setiap permintaan kenaikan limit, ya.
Kenaikan limit dikenakan biaya supaya kamu bisa mempertimbangkan lagi apakah benar-benar butuh limit yang lebih banyak atau tidak. Pihak penerbit pun mengenakan biaya ini guna menghindari gaya hidup konsumtif karena limit kartu kredit sudah disesuaikan dengan kemampuan setiap nasabahnya.
Sekarang, kan, kamu udah tahu macam-macam biaya kartu kredit. Nah, pastiin kalo kamu udah memahami besaran nominal biaya yang dibebankan sebelum apply kartu kredit, ya! Jadi, kamu pun nggak bakal keteteran ketika membayar tagihan cicilan tiap bulan.
Kalau kamu punya kartu kredit Honest, nggak perlu pusing pikirin biaya-biaya di atas. Kamu cukup bayar satu biaya admin simpel, nggak ada biaya-biaya lainnya yang bikin kaget.