Begini cara menghitung dana darurat yang tepat dan simulasinya

Kamu pernah nggak kehabisan bensin di jalan tapi pas mau beli bensin, saldo di rekening habis? Atau, pernah nggak kamu tiba-tiba harus masuk rumah sakit tapi nggak ada uang sama sekali? 

Skenario di atas adalah contoh mengapa dana darurat (emergency fund) itu penting. Kita nggak akan pernah tahu takdir tuhan di masa depan, sehingga penting untuk mempersiapkan diri sejak dini. Termasuk diantaranya adalah mempersiapkan dana darurat. 

Tapi, menghitung dana darurat juga nggak boleh sembarangan, karena setiap orang memiliki kebutuhan keuangan yang berbeda Begini cara menghitung dana darurat yang tepat dan simulasinya.

Cara Menghitung Dana Darurat

Rumus dana darurat sangat sederhana, yaitu minimal 3 kali pengeluaran bulanan kamu. Jadi, semakin besar pengeluaran, maka semakin besar pula dana darurat yang harus kamu persiapkan. Agar lebih mudah, berikut ini langkah-langkah menghitung dana darurat sesuai kebutuhan kamu:

1. Hitung total pengeluaran bulanan

Langkah yang pertama adalah dengan menghitung total pengeluaran bulanan. Hal ini bisa kamu lakukan dengan mencatat seluruh pengeluaran harian kamu menggunakan aplikasi lalu mengevaluasinya secara teratur. 

Biasanya, ada 4 pos pengeluaran bulanan yang dihitung untuk perhitungan dana darurat, yaitu biaya sewa atau cicilan rumah, biaya utilitas (listrik, air, gas), biaya makan dan beban lainnya. Hal ini karena keempat pos pengeluaran tersebut wajib tetap kamu penuhi meskipun pendapatan kamu sedang kosong. 

2. Mengalikan total pengeluaran bulanan di atas dengan angka 3

Setelah kamu berhasil menemukan nominal pengeluaran bulanan, maka langkah selanjutnya adalah, angka tersebut dikalikan 3. Contoh, pengeluaran bulanan kamu adalah sebesar Rp2.000.000 per bulan, maka setidaknya kamu perlu mengumpulkan dana darurat sebesar Rp6.000.000. 

Mengapa angka 3? Angka 3 disini mewakili perkiraan jumlah bulan yang kamu butuhkan untuk mendapatkan pekerjaan baru ketika suatu saat kamu kehilangan pekerjaan. 3 bulan ini adalah jumlah minimal, jadi, semakin banyak dana darurat yang berhasil kamu kumpulkan, maka semakin bagus. 

Jumlah bulan ini juga akan berbeda jika kamu sudah berkeluarga. Jumlah berapa dana darurat untuk keluarga biasanya bervariasi minimal 6 bulan pengeluaran bulanan. Jadi, kalau pengeluaran bulanan untuk dirimu sendiri, istri dan anak mencapai Rp4.000.000 per bulan, maka setidaknya kamu perlu mengumpulkan Rp24.000.000 sebagai dana darurat.

Simulasi Perhitungan Dana Darurat

Pak Eko memiliki keluarga yang beranggotakan Bu Ani, Adi (9 tahun), Josephine (4 tahun) dan Riri (6 bulan). Berikut ini simulasi perhitungan dana darurat yang harus dikumpulkan Pak Eko setelah memperhitungkan kebutuhan masing-masing anak.

Kamu bisa mengumpulkan dan menyimpan dana darurat tersebut di tempat yang mudah diakses. Misalnya, rekening bank terpisah. Tujuannya adalah supaya dana tersebut mudah bisa diakses ketika kamu sedang membutuhkan. 

Lalu, bagaimana jika kamu memiliki kebutuhan mendesak tapi dana darurat yang kamu kumpulkan masih belum mencukupi? Gampang! Kamu bisa menggunakan kartu kredit Honest. Dengan kartu ini, kamu bisa membayar kebutuhan mendesak tersebut hanya dengan menempelkan kartu atau handphone di mesin EDC. 

Bayar tagihan dengan kartu kredit ini juga mudah. Cukup salin dan masukkan nomor kartu ke aplikasi marketplace yang kamu gunakan, dan hanya dalam beberapa detik saja transaksi akan selesai. Riwayat belanja kamu menggunakan kartu ini juga dapat dilihat di aplikasi Honest, jadi kamu bisa mengevaluasinya secara rutin.

Tapi ingat! Kartu kredit hanya alat untuk mempermudah pembayaran kebutuhan mendesak. Segera bayar cicilan kartu ini sebelum tanggal penerbitan tagihan tiba supaya kamu tidak perlu membayar bunga dan denda keterlambatan.