Penyebab dan cara mengatasi kredit macet
Kamu pernah nggak ngalamin atau dengar cerita teman yang terjebak sama kredit macet? Sebenarnya, kredit dibilang bermasalah kalau debitur nggak bisa bayar angsuran atau cicilan sesuai perjanjian yang sudah disepakati di awal. Banyak faktor yang bisa bikin ini terjadi, mulai dari kondisi keuangan yang nggak stabil sampai situasi tak terduga yang bikin pengeluaran jadi nggak terkontrol.
Nah, di artikel ini kita bakal bahas lebih dalam soal penyebab utama kenapa kredit bisa bermasalah, plus tips praktis buat bantu kamu atau siapa pun yang lagi struggle biar bisa keluar dari situasi ini. Simak berikut ini!
Penyebab Kredit Macet

Kredit macet adalah kondisi di mana seseorang nggak bisa bayar angsuran sesuai perjanjian yang sudah dibuat sama pihak pemberi kredit. Jadi, semacam macetnya aliran pembayaran gitu, yang kalau dibiarkan bisa bikin masalah keuangan makin runyam.
Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), kredit sendiri dibagi-bagi berdasarkan kualitas pembayarannya. Ada lima kategori yaitu lancar, perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan terakhir, macet. Pada peraturan OJK, kredit dibilang “macet” kalau sudah lebih dari 180 hari atau sekitar enam bulan angsurannya nggak dibayar sama sekali.
Biar nggak sampai kejadian, penting banget buat tahu apa aja sih yang bisa menyebabkan kredit jadi macet. Berikut ini ada beberapa penyebab umum kenapa hal ini bisa terjadi!
1. Pengelolaan keuangan yang kurang baik
Salah satu penyebab kredit macet adalah pengelolaan keuangan yang kurang baik. Bayangin kalau tiap bulan kamu nggak punya rencana keuangan yang jelas, jadi gaji atau pemasukan gampang dipakai buat hal-hal yang sebenernya nggak terlalu penting. Belanja tanpa pikir panjang, langganan layanan yang jarang dipakai, atau sering nongkrong tanpa batasan—kebiasaan-kebiasaan ini bikin pengeluaran nggak terkendali.
Masalahnya, uang yang harusnya disisihkan buat bayar cicilan malah dipakai buat kebutuhan lain yang bisa ditunda. Lama-lama, angsuran jadi terlambat atau bahkan nggak kebayar sama sekali. Kalau ini berlanjut, kredit pun jadi macet, dan semakin susah buat kita buat keluar dari masalah keuangan. Makanya, punya pengelolaan keuangan yang baik itu penting banget biar angsuran aman, dan dompet tetap sehat.
2. Beban utang yang berlebihan
Penyebab lain kenapa kredit bisa macet yaitu beban utang yang berlebihan. Kamu sudah tahu berapa pendapatan kamu dan berapa nominal maksimal yang bisa kamu gunakan untuk bayar utang tapi kamu ambil limit besar yang nggak masuk akal itu yang namanya beban utang berlebihan.
Contoh simpelnya gini, gaji kamu 5 juta per bulan, tapi kamu ngambil limit kredit sampai 4 juta setiap bulan, itu sudah bisa dibilang "kebablasan." Kenapa? Soalnya, dari sisa gaji yang tinggal 1 juta itu, kamu masih harus nutupin kebutuhan sehari-hari, bayar tagihan lain, atau mungkin nabung. Kalau hampir semua pemasukan langsung habis buat bayar kredit, risiko kredit macet jadi besar banget.
Soalnya, di luar cicilan, selalu ada aja kebutuhan lain yang muncul. Jadi, kalau hutang terlalu besar dibanding pemasukan, keuangan jadi gampang keteteran. Akhirnya, angsuran jadi nggak kebayar lancar, dan dari situ kredit bisa macet.
3. Situasi darurat atau keadaan tak terduga
Ada juga penyebab kredit macet yang diluar kendali kamu, yaitu situasi darurat atau keadaan tak terduga. Kaya misalnya, kamu tiba-tiba di PHK, terjadi kecelakaan dan nggak bisa kerja, atau ada pengeluaran besar yang bikin gajimu nggak bisa dipakai buat bayar angsuran.
Kondisi ini memang nggak diinginkan, tapi nggak jarang juga terjadi. Jadi, dari awal banget kamu sudah harus paham ini risiko kalau memutuskan mengambil kredit. SItuasi darurat dan keadaan tak terduga rawan bikin kredit macet.
Cara Mengatasi Kredit Macet

Kalau kamu sudah terjebak kredit macet atau ada tanda-tanda kesana, jangan langsung panik. Intip penjelasan lengkap soal cara mengatasi kredit macet supaya kamu atau orang terdekat bisa struggle keluar dari kondisi itu!
1. Coba atur keuangan pribadi kamu
Kalau udah tahu kredit macet, langkah pertama yang harus kamu ambil adalah berhenti "trabas" atau asal-asalan dengan pengeluaran. Maksudnya, jangan terus-terusan menuruti keinginan yang nggak urgent, seperti belanja barang-barang yang sebenarnya nggak penting. Mulai sekarang, coba atur keuangan dengan lebih hati-hati. Pisahin mana yang benar-benar kebutuhan dan mana yang hanya keinginan.
Salah satu caranya adalah dengan membuat anggaran bulanan yang jelas. Misalnya, buat daftar pengeluaran untuk bulan depan dan tentukan dulu mana yang wajib dibayar, seperti cicilan kredit, tagihan rumah, atau kebutuhan pokok lainnya. Dengan cara ini, pas gaji masuk, kamu sudah tahu apa yang harus dibayar duluan dan berapa sisa yang bisa digunakan untuk hal lain.
2. Pertimbangkan untuk melakukan restrukturisasi kredit
Kamu sudah coba atur pengeluaran tapi uang tetap nggak cukup buat bayar angsuran macet dan dendanya karena ada musibah atau pengeluaran tak terduga? Jangan langsung putus asa! Ada solusi yang bisa kamu pertimbangkan, yaitu restrukturisasi kredit.
Restrukturisasi kredit adalah proses di mana pihak pemberi kredit (seperti bank atau lembaga keuangan) akan merubah syarat-syarat pembayaran utang kamu, misalnya dengan mengatur ulang jadwal cicilan atau mengurangi bunga. Tujuannya supaya kamu bisa lebih mudah membayar cicilan sesuai kemampuan finansial kamu saat itu, terutama kalau kamu sedang mengalami kesulitan seperti kehilangan pekerjaan atau terkena musibah.
Kamu bisa langsung hubungi pihak pemberi kredit dan jelaskan kondisi yang sedang kamu hadapi. Biasanya, mereka akan minta dokumen atau bukti untuk membuktikan bahwa kamu benar-benar sedang kesulitan. Kalau sudah disetujui, kamu bisa mendapatkan kelonggaran waktu atau penurunan jumlah cicilan, yang bisa meringankan beban finansial kamu. Bayar angsuran jadi lebih mudah dan hempas deh drama kredit macet!
3. Cari sumber penghasilan tambahan
Selain restrukturisasi kredit, kamu juga bisa coba inisiatif untuk cari penghasilan tambahan di luar gaji buat bantu bayar angsuran kredit. Banyak banget cara untuk dapat cuan tambahan, kok! Misalnya, bisa mulai bisnis online kecil-kecilan, jadi freelancer sesuai keahlian yang kamu punya, atau bahkan coba jual barang bekas yang masih layak pakai.
Ini bisa jadi solusi buat nambahin penghasilan tanpa harus tergantung sepenuhnya pada gaji bulanan. Dengan penghasilan tambahan, kamu bisa lebih mudah bayar angsuran dan keluar dari masalah kredit macet secara bertahap.
4. Pilih kartu kredit dengan pembayaran fleksibel
Kini kamu bisa mulai perlahan keluar dari lingkaran setan kredit macet, kalau sudah lunas kamu bisa pertimbangin buat ganti kartu kredit. Pilih kartu kredit yang punya pembayaran fleksibel, jadi semisal kamu lagi kena musibah atau ada biaya yang tak terduga kamu nggak perlu kena kredit macet.
Kartu kredit dengan pembayaran fleksibel contohnya adalah Kartu Kredit Honest. Kartu kredit satu ini bisa jadi solusi yang pas banget buat kamu yang pengen lebih leluasa ngatur cicilan. Kamu bisa atur sendiri besaran cicilan, asalkan masih memenuhi pembayaran minimum. Nggak harus milih bayar cicilan 3, 6 atau 12 bulan. Asiknya lagi, kalau kamu bayar penuh dan tepat waktu, kamu nggak bakal dikenakan bunga sama sekali. Bunga 0%!
Di Honest, nggak ada tuh yang namanya biaya tersembunyi. Jadi, kamu bisa tenang, deh! Kalau kamu belum bisa bayar lunas, kamu cuma perlu bayar biaya admin yang dipersonalisasi sesuai dengan jumlah pinjaman pokok, dan semua biaya lainnya, seperti iuran tahunan kartu kredit, denda keterlambatan, atau biaya penggantian kartu, semuanya Rp 0. Pokoknya, semua biaya transparan, nggak ada biaya tambahan yang bikin kaget.
Oiya, kalau kamu tertarik buat ganti ke Honest, prosesnya gampang banget, loh! Kamu cuma perlu waktu sekitar 5 menit saja untuk mengajukan lewat aplikasi Kartu Kredit Honest. Semua bisa dilakukan langsung dari ponsel kamu, jadi nggak ribet deh!
Tunggu apa lagi?
Dapatkan Honest Card kamu sekarang

