Kenali apa itu mindful spending dan bagaimana melakukannya
Dilema masyarakat modern sekarang ini adalah terjebak antara keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersier yang sifatnya sementara di tengah menumpuknya kebutuhan primer (pokok). Bisa dibilang hal ini bisa terjadi karena masih banyak orang yang kurang peka (aware) dengan pengaturan keuangan.
Alhasil, kamu jadi mudah tergoda untuk membeli barang yang di luar list kebutuhan utama. Kalau tidak diperhatikan dari sekarang, kamu bisa berujung menyesal karena memenuhi keinginan sesaat.
Nah, itulah mengapa sangat penting untuk memiliki pola pikir mindful spending. Apa itu mindful spending dan cara penerapannya? Daripada kepo, yuk, simak info lebih lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Mindful Spending?

Mindful spending adalah prinsip yang diterapkan oleh seseorang agar mempertimbangkan segala aspek terlebih dahulu sebelum membelanjakan uangnya. Simpelnya, kamu diajak untuk berpikir 100 kali untuk akhirnya memutuskan membeli sesuatu.
Mindful spending ini sangat erat kaitannya dengan aspek psikologis seseorang. Kenapa begitu? Soalnya, dalam setiap pengambilan keputusan, aspek ego dan hasrat akan lebih dominan.
Itulah mengapa banyak orang yang terjebak dengan gaya hidup konsumerisme dan hedonisme kalau tidak dikelola dengan baik. Ujungnya, akan muncul pertanyaan “Untuk apa saya beli barang ini, ya?”
Kalau sudah terjebak dalam gaya hidup tersebut, dampak negatif dari perilaku konsumtif adalah kamu akan terus merasa kekurangan, terjebak dalam siklus “gali lubang, tutup lubang”, dan bahkan tidak bisa memenuhi kebutuhan utama! Pastinya kamu nggak mau terjebak di situasi tersebut, kan?
Contoh sederhana dari mindful spending adalah ketika kamu mau membeli pakaian baru. Mindful spending mengajarkan untuk kamu bisa mengajukan beberapa pertanyaan di bawah ini kepada diri sendiri:
- Apakah kamu benar-benar butuh barang ini?
- Apakah masih ada barang pengganti lain yang bisa dijadikan alternatif?
- Apakah kebutuhan barang ini sangat mendesak?
Tapi, jangan sampai kamu keliru menyamakan mindful spending dengan seseorang yang pelit, ya! Soalnya, mindful spending memang dilakukan sebagai salah satu cara agar tidak boros.
Sementara itu, konsep pelit lebih kompleks karena kamu bisa pelit ke diri sendiri, keluarga, atau bahkan lingkungan sekitar.
Misal, seseorang yang pelit akan sangat kesulitan untuk mengeluarkan uang lebih ketika harus memenuhi kebutuhan utamanya. Bahkan, pada beberapa kasus yang lebih ekstrim, orang pelit enggan untuk membagi miliknya kepada sekitar yang membutuhkan.
Cara Menerapkan Mindful Spending

Lantas, bagaimana cara menerapkan mindful spending sebagai cara agar tidak boros? Yuk, mulai evaluasi diri dengan beberapa langkah di bawah ini:
1. Dahulukan Needs, Bukan Wants!
Keberhasilan mindful spending sangat dipengaruhi dari ketegasan kamu pada diri sendiri. Dalam hal ini, kamu harus bisa membuat skala prioritas yang mendahulukan needs (kebutuhan) di atas keinginan (wants) sementara.
Soalnya, kebanyakan “wants” tujuannya hanya untuk memenuhi kepuasan sesaat. Misalnya, kamu hanya perlu membeli 1 barang ke supermarket. Tapi, ketika sudah sampai di sana, kamu justru membeli lebih dari 1 barang.
Nah, biasanya hal ini bisa terjadi karena kamu hanya mendahulukan “lapar mata” saat itu. Jangan sampai terjebak, ya!
2. Atur Rencana Keuangan
Kalau sudah bisa mengutamakan kebutuhan, kamu juga harus membuat perencanaan keuangan yang efektif. Perencanaan keuangan di sini mengarahkan kamu untuk bisa mengalokasikan pengeluaran sesuai porsinya.
Cara membuat catatan pengeluaran bulanan sebenarnya sangat mudah dan banyak didukung oleh aplikasi canggih. Kamu bisa mencatatnya di buku tulis, spreadsheet, atau aplikasi pengatur keuangan lainnya.
Selain itu, kamu juga bisa menerapkan prinsip 50-30-20 ketika mendapatkan gaji/pendapatan tiap bulan. Pembagiannya adalah:
- 50% untuk kebutuhan utama
- 30% untuk hiburan atau keinginan yang lain
- 20% untuk tabungan atau investasi
Tips utama adalah selalu dahulukan kebutuhan utama dan tagihan seperti kartu kredit, cicilan, paylater, dsb. Soalnya, kalau alokasi tersebut nggak diutamakan, kamu bisa terjebak dengan penambahan bunga atau denda keterlambatan!
Tapi, kamu nggak perlu khawatir kalau menggunakan kartu kredit Honest. Kenapa? Soalnya, kartu kredit Honest memungkinkan kamu untuk mengelola pengeluaran tiap bulannya melalui aplikasi kartu kredit, yaitu Honest App.
Hal ini didukung dari fitur informasi transaksi real-time, auto-debit, hingga mengatur sendiri jumlah tagihan yang akan dibayar tiap bulannya. Simpelnya, kamu bisa membayar tagihan sesuai kemampuan kamu saat itu! Menarik banget, kan?
3. Pertimbangkan Gaya Hidup Frugal Living
Pernah mempertimbangkan lifestyle yang serba “cukup”? Kalau belum, coba deh untuk mulai belajar tentang lifestyle frugal living!
Gaya hidup ini menanamkan konsep untuk selalu mengeluarkan uang sesuai kebutuhan, tetapi tetap hidup sehat dan keinginan terpenuhi. Gimana caranya? Caranya yang pasti kamu harus siap dan konsisten dengan budgeting tiap bulan.
Kamu diarahkan untuk fokus terhadap jumlah pengeluaran yang sudah diatur supaya tetap on track!
Gimana? Dari penjelasan di atas, kamu udah terapin mindful spending atau belum? Kalau belum, tiada kata telat untuk mulai belajar dan mencobanya, ya. Semoga berhasil!
Tunggu apa lagi?
Dapatkan Honest Card kamu sekarang

