News

Honest Card, penyedia kartu kredit non-bank berbasis digital dari PT Honest Financial Technologies, mengumumkan pencapaian signifikan dalam menekan angka gagal bayar (galbay) dan keterlambatan pembayaran. Perusahaan mencatatkan penurunan galbay sebesar 24% sejak memperkenalkan sistem kredit bertahap berbasis perilaku pengguna. Bersamaan dengan itu, Honest Card menargetkan peningkatan jumlah pengguna hingga 4 kali lipat sepanjang 2025.

Fitur Honest lain yang dinilai membantu mengurangi potensi galbay adalah dengan mengembalikan biaya administrasi ke nasabah, selama mereka menepati waktu pembayaran utang kartu kredit.

PT Honest Financial Technologies menargetkan peningkatan jumlah pengguna Honest Card hingga empat kali lipat pada 2025, setelah mengalami pertumbuhan 2,3 kali lipat pada 2024. Head of Operations PT Honest Financial Technologies, Panji Puntadewa, menyatakan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan empat kali lipat pada akhir tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, Honest Financial akan memperluas jangkauan produk dan menerapkan penilaian kredit yang terarah guna memastikan praktik pembiayaan yang bertanggung jawab. Ia menekankan pentingnya proses underwriting yang efisien tanpa memberatkan pemohon. Meski mayoritas pengguna berusia di atas 35 tahun, adopsi di kalangan usia 20–35 tahun meningkat signifikan.

Dalam kondisi ekonomi yang terus berubah dan tidak menentu, semakin banyak milenial Indonesia yang menghadapi tantangan dalam mengelola keuangannya. Di tengah kebutuhan akan fleksibilitas finansial, kartu kredit justru sering disalahpahami sebagai sumber risiko, terutama karena stigma seputar gagal bayar (galbay) dan kredit macet.

PT Honest Financial Technologies menargetkan peningkatan jumlah pengguna Honest Card hingga empat kali lipat pada 2025, setelah mengalami pertumbuhan 2,3 kali lipat pada 2024. Head of Operations PT Honest Financial Technologies, Panji Puntadewa, menyatakan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan empat kali lipat pada akhir tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, Honest Financial akan memperluas jangkauan produk dan menerapkan penilaian kredit yang terarah guna memastikan praktik pembiayaan yang bertanggung jawab. Ia menekankan pentingnya proses underwriting yang efisien tanpa memberatkan pemohon. Meski mayoritas pengguna berusia di atas 35 tahun, adopsi di kalangan usia 20–35 tahun meningkat signifikan.

Honest merekomendasikan perencanaan dana pensiun yang matang dimulai dari menghitung kebutuhan pengeluaran tahunan dan mempertimbangkan dampak inflasi. Investasi pada instrumen seperti saham atau obligasi disarankan agar dana tumbuh melampaui inflasi. Konsistensi menabung dan diversifikasi portofolio juga dinilai penting untuk meminimalkan risiko.

Artikel mengulas cara mengelola utang agar tidak menumpuk. Langkah pertama adalah mencatat semua utang yang dimiliki, termasuk jumlah, suku bunga, dan tanggal jatuh tempo. Pengguna dapat memanfaatkan simulasi di aplikasi seperti Honest untuk memprediksi biaya dan bunga yang akan dikenakan di bulan berikutnya. Selanjutnya, penting untuk mengalokasikan sebagian gaji untuk pembayaran utang dan menyusun anggaran keuangan yang realistis, dengan memprioritaskan utang dengan bunga tinggi. Pengguna juga perlu menghindari penambahan utang baru serta melakukan evaluasi keuangan secara teratur.

Artikel mengulas Honest Card, kartu kredit digital inovatif pertama di Indonesia yang tidak menggunakan nomor fisik, memberikan kemudahan dan keamanan transaksi. Kelebihannya mencakup pengajuan cepat, tanpa biaya tahunan, serta fitur keamanan tinggi dengan teknologi numberless. Pengguna dapat menikmati bunga 0% jika tagihan dibayar tepat waktu. Namun, kartu ini belum mendukung pembayaran QRIS, tidak menyediakan program cashback atau rewards, serta tidak memiliki fitur tarik tunai. Untuk penggunaan optimal, disarankan membayar tagihan tepat waktu, memanfaatkan promo merchant mitra, dan mengaktifkan fitur keamanan aplikasi.

Honest membagikan enam strategi bagi generasi sandwich agar gaji tidak cepat habis. Pertama, buat anggaran bulanan secara konsisten. Kedua, terapkan formula 50-30-20 untuk kebutuhan, keinginan, dan tabungan. Ketiga, kendalikan penggunaan kartu kredit dan paylater. Keempat, pisahkan rekening berdasarkan tujuan pengeluaran. Kelima, bangun dana darurat secara bertahap. Terakhir, prioritaskan pelunasan utang untuk menghindari bunga dan denda. Strategi ini membantu mengatur gaji secara efisien meski harus menanggung kebutuhan dua generasi sekaligus.