Honest Bank Whatsapp
Gajian sering habis? Coba tips ini untuk kelola pengeluaranmu!Gajian sering habis? Coba tips ini untuk kelola pengeluaranmu!

Gajian sering habis? Coba tips ini untuk kelola pengeluaranmu!

Farichatul Chusna
Nov 1, 2024

Pernah nggak kamu mendengar istilah “living paycheck to paycheck”? Sesuai dengan arti harfiahnya, istilah ini seringkali digunakan untuk menggambarkan orang yang gaji bulanannya akan habis menjelang tanggal gajian berikutnya. 

Kondisi seperti ini adalah kondisi yang berbahaya bagi perekonomian negara maupun pribadi, sebab itu artinya, orang yang hidup dari paycheck to paycheck tidak bisa memenuhi biaya hidup sehari-hari andaikan dia tidak bekerja lagi.

Hal ini biasanya terjadi karena pendapatan yang diperoleh orang tersebut kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau orang tersebut memiliki gaji yang cukup besar, namun memiliki cicilan utang yang tidak kalah besar juga. 

Berikut ini beberapa cara mengatur gaji untuk kamu yang gajinya sering habis menjelang tanggal gajian:

1. Buat Anggaran

Cara mengatur gaji yang pertama adalah membuat anggaran keuangan. Secara garis besar, kamu bisa menggunakan rumus mengatur gaji 50/30/20 dengan rincian 50 untuk membeli kebutuhan sehari-hari, seperti makanan dan transportasi, 30 untuk membayar angsuran utang atau kredit dan tagihan dan 20 untuk ditabung, diinvestasikan atau disimpan untuk dana darurat. 

Misalnya, gaji bulanan kamu sebesar Rp10.000.000, maka Rp3.000.000 untuk membayar tagihan dan angsuran kredit, 5.000.000 untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan 2.000.000 untuk disimpan. 

2. Sisihkan Bukan Sisakan

Ingin kondisi keuangan kamu sehat sentosa selamanya? Maka, sisihkan sebagian gaji untuk ditabung, diinvestasikan dan disimpan untuk dana darurat. Tujuannya adalah supaya jumlah uang yang kamu simpan bisa konsisten, sehingga target keuangan kamu bisa tercapai lebih cepat. 

Dengan contoh gaji Rp10.000.000 di atas misalnya, kamu bisa langsung menyisihkan Rp2.000.000 di rekening terpisah. Dengan demikian, kamu masih memiliki sisa gaji yang belum dipakai ketika periode penggajian selanjutnya tiba. 

3. Bayar Tagihan dengan Kartu Kredit

Cara mengatur gaji yang selanjutnya supaya tidak cepat habis adalah bayar tagihan dengan menggunakan kartu kredit. Asal kamu tahu, selama kamu membayar tagihan kartu kredit secara lunas tepat pada waktunya, kamu tidak perlu membayar biaya bunga. Jadi, kartu kredit bisa digunakan sebagai alat bayar saja dan bukan sebagai mekanisme untuk mencari pinjaman. 

Contohnya, setiap tanggal 1 kamu harus membayar tagihan listrik, air, paket data dan gas di 3 aplikasi berbeda, X, Y, Z. Agar lebih praktis, kamu bisa memasukkan data kartu kredit Honest sebagai metode pembayaran di berbagai aplikasi tersebut. Dengan demikian, setiap bulannya, sistem di aplikasi-aplikasi tersebut akan langsung menagihkan pembayaran bills di atas ke Honest App. Tugas kamu kemudian hanyalah membayar tagihan yang tercatat di Honest App sebelum tanggal tertentu. 

4. Buat Catatan Pengeluaran

Catatan pengeluaran dibutuhkan supaya jumlah pengeluaran kamu sesuai dengan anggaran yang telah dibuat. Selain itu, catatan pengeluaran ini juga dapat membantu kamu untuk menentukan pos keuangan yang bisa dipotong atau perlu ditambah pada periode gajian selanjutnya. 

Kamu perlu membuat catatan untuk semua pengeluaran, entah itu yang dibayar menggunakan uang tunai, kartu debit maupun kartu kredit. Dengan demikian, kamu memiliki gambaran utuh mengenai arah perginya uang gaji kamu selama ini. 

Salah satu manfaat membayar tagihan dengan kartu kredit Honest adalah nominal pengeluaran kamu untuk membayar tagihan bulanan (bills) akan tercatat secara otomatis di Honest App. Kamu tinggal menggabungkannya dengan catatan pengeluaran untuk pos keuangan lainnya sebelum kemudian dievaluasi. 

5. Terapkan Mindful Spending

Mindful spending adalah istilah yang digunakan ketika seseorang mengambil keputusan keuangan secara sadar dan dengan pertimbangan penuh. Contoh mindful spending adalah ketika kamu memutuskan untuk membeli baju setelah direncanakan selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. 

Kebalikan dari mindful spending adalah impulsive buying, yaitu ketika kamu membeli sesuatu dengan tanpa pertimbangan terlebih dahulu. Contohnya adalah ketika kamu membeli baju hanya karena kebetulan melihat harga baju tersebut sedang diskon di aplikasi marketplace

6. Sisihkan “Uang Kembalian”

Tentunya kamu pernah dong mendapatkan uang kembalian saat membeli barang, entah itu Rp500 atau Rp1.000. Alih-alih menyimpannya saja sampai lecek di saku celana, kamu bisa menyisihkan uang kembalian tersebut di kantong terpisah supaya bisa digunakan saat “tanggal tua”. 

Meskipun jumlahnya bisa jadi tidak begitu besar, namun hasil pengumpulan uang “receh” ini bisa dipakai pada kondisi darurat. Misalnya, untuk membeli beras atau telur di pasar pada tanggal 20, atau membeli pulsa saat paket data di handphone kamu habis. Kalau ternyata uang receh tersebut tidak terpakai, kamu bisa menyimpannya di rekening atau digunakan untuk top up e-money.

Mengatur gaji seringkali menjadi tantangan tersendiri, khususnya untuk pekerja yang pendapatannya tidak tentu atau pendapatannya sebatas UMR. Pembagian uang gajian ke dalam pos-pos keuangan yang lebih kecil dibutuhkan agar gaji tidak habis di tengah jalan dan tidak berubah wujud menjadi beban keuangan di masa depan.

No items found.

Tunggu apa lagi?

Dapatkan Honest Card kamu sekarang

Ajukan