Honest Bank Whatsapp
10 Cara mengatur pengeluaran dengan bijak demi keuangan yang sehat10 Cara mengatur pengeluaran dengan bijak demi keuangan yang sehat

10 Cara mengatur pengeluaran dengan bijak demi keuangan yang sehat

Farichatul Chusna
Oct 7, 2024

Pernah nggak sih kamu merasa punya gaji cukup banyak tapi pas akhir bulan udah menipis aja? Tenang, kamu nggak sendirian kok. Ada banyak orang yang merasakan hal yang sama. Sebab, seberapa banyak pun gaji kamu, kalau nggak diatur dengan bijak juga akan tetap habis nggak bersisa di akhir bulan. Apalagi di tengah kenaikan harga barang dan jasa seperti saat ini. 

Nah, kalau nggak ingin hal ini terjadi lagi, kamu bisa mengikuti tips mengatur pengeluaran dengan bijak berikut ini.

1. Bayar tagihan dan utang terlebih dahulu

Tips mengelola keuangan dengan bijak yang pertama adalah bayar tagihan dan utang terlebih dahulu. Jadi, pas gaji masuk ke dalam rekening, langsung sisihkan sebagian untuk membayar tagihan listrik, pulsa, air, BPJS dan bayar utang terlebih dahulu. Utang di sini termasuk utang kepada keluarga atau teman, pinjaman KPR, tagihan kartu kredit dan jenis utang lainnya. 

Hal ini penting, supaya aliran listrik dan air rumah kamu tidak diputus oleh PLN dan PDAM dan supaya kamu tidak perlu membayar bunga pinjaman yang lebih besar di kemudian hari. Supaya lebih praktis, kamu bisa bayar tagihan dengan Kartu Kredit Honest. Jadi, ketika tanggal pembayaran tiba, limit kartu kredit kamu akan secara otomatis berkurang sesuai dengan nominal tagihan tersebut. 

2. Langsung sisihkan uang untuk tabungan dan investasi

Cara mengelola keuangan pribadi yang selanjutnya adalah langsung menyisihkan sebagian uang untuk tabungan dan investasi begitu mendapatkan pendapatan. Tujuannya adalah supaya kamu tidak menggunakan uang yang seharusnya dipakai untuk tabungan dan investasi untuk hal-hal lainnya. 

Tabungan dan investasi adalah dua pos keuangan penting untuk meminimalisir risiko di masa depan dan untuk mencapai target keuangan. Biasanya, dua pos keuangan ini minimal 20% dari pendapatan. Namun, kamu bisa menyelesaikannya dengan kondisi keuangan kamu pada bulan tersebut. 

3. Buat anggaran keuangan

Setelah membayar utang, tagihan, tabungan dan investasi, kamu bisa membuat anggaran keuangan untuk menyusun potensi pengeluaran kebutuhan sehari-hari. Anggaran keuangan adalah alat manajemen keuangan pribadi yang penting karena dengan alat ini, kamu bisa mengevaluasi pengeluaran bulanan sekaligus menghindari kebiasaan keuangan yang kurang penting, seperti impulsive buying

Kamu bisa membuat anggaran keuangan bulanan ini dengan menggunakan aplikasi Google Sheet atau Excel. Kamu juga bisa menggunakan Aplikasi Honest untuk memantau transaksi yang menggunakan kartu kredit. Karena di aplikasi ini, kamu bisa mendapatkan real-time notification seiring dengan keluarnya uang untuk belanja barang tersebut. 

4. Bawa daftar belanjaan

Kalau kamu sudah membuat daftar belanjaan di awal bulan, maka kamu harus disiplin juga dalam menerapkannya. Salah satu cara disiplin mengelola keuangan pribadi adalah dengan membawa daftar belanjaan saat belanja, termasuk belanja groceries maupun belanja online. 

Tujuannya adalah supaya kamu nggak gampang tergoda membeli barang yang sebenarnya nggak butuh hanya karena diskon atau kelihatan cantik. Membawa daftar belanjaan juga akan memudahkan kamu untuk mengevaluasi anggaran pas akhir bulan. 

5. Kurangi latte factor

Pernah dengar istilah latte factor? Latte factor adalah pengeluaran kecil tapi sering dan rutin untuk hal-hal yang sebenarnya nggak butuh-butuh amat tapi kalau dikumpulkan dalam periode tertentu jumlahnya akan cukup besar (United Credit Union, 2024).

Misalnya, kamu beli kopi setiap hari dengan harga Rp30.000. Jika dilakukan satu hari saja, maka angka Rp30.000 bisa jadi nggak kerasa. Tapi kalau kamu beli kopi tiap hari saat kerja, maka dalam 1 bulan, kamu akan mengeluarkan uang sebesar Rp600.000. Padahal, uang Rp600.000 tersebut bisa dipakai untuk hal lain yang lebih bermanfaat, seperti bayar kosan atau investasi. 

Oleh karena itu, salah satu cara mengelola keuangan dengan bijaksana adalah kurang latte factor ini. Nggak cuma kopi loh ya, hal ini termasuk rokok, jajan dengan teman-teman kantor, makan siang di luar kantor dan lain sebagainya. Nggak perlu drastis, turunkan kadar latte factor ini pelan-pelan saja supaya bisa lebih efektif. 

6. Menerapkan mindful spending

Selain membawa daftar belanjaan dan mengurangi latte factor, kebiasaan lain yang perlu kamu bangun untuk mengelola keuangan dengan bijak adalah mindful spending. Sederhananya, mindful spending adalah kebiasaan mikir-mikir dulu sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu. 

Misalnya, kamu ingin beli bakso untuk makan malam. Sebelum memutuskan jadi beli bakso, kamu berpikir dulu, penting nggak makan bakso atau berapa harga bakso yang bisa kamu beli. Kebiasaan seperti ini dapat membantu kamu terhindar dari impulsive buying dan sikap boros. 

7. Bijak belanja di marketplace

Nggak dapat dipungkiri kalau memiliki beberapa aplikasi marketplace sekaligus di handphone adalah hal yang menggiurkan, sebab kamu bisa berburu diskon. Tapi, nggak bisa dipungkiri juga kalau belanja di marketplace bisa bikin boros. 

Nah, supaya nggak boros, usahakan kamu punya satu marketplace saja dan pastikan semua belanja yang kamu lakukan di aplikasi ini tercatat dengan baik. Gunakan Honest Card sebagai metode pembayaran kamu di aplikasi ini, supaya seluruh belanja kamu tercatat dengan baik di Honest App.

8. Manfaatkan diskon dan promo yang sesuai dengan kebutuhan

Diskon dan promo adalah sumber penghematan yang dapat kamu manfaatkan saat ingin membeli sesuatu. Tapi, jangan sampai kamu membeli sesuatu yang tidak kamu butuhkan atau membeli dengan berlebihan hanya karena ada diskon atau promo. 

Misalnya, kamu butuh 5 kg beras untuk 1 bulan. Biasanya harganya Rp75.000, tapi saat itu sedang diskon Rp15.000. Alih-alih membeli 10 kg sekaligus, sebaiknya kamu tetap disiplin membeli 5 kg saja. Baru ketika butuh lagi, kamu membeli bahan makanan ini lagi. 

9. Jangan lupa sedekah

Agar rezeki yang kamu peroleh lebih berkah dan bermanfaat, jangan lupa sisihkan sebagian pendapatan untuk sedekah. Nggak harus banyak, cukup 2,5% dari pendapatan saja cukup. Misalnya, gaji kamu Rp10.000.000, maka Rp250.000 untuk sedekah sudah cukup. 

10. Evaluasi anggaran keuangan

Tips terakhir cara mengelola keuangan pribadi dengan bijaksana adalah mengevaluasi anggaran keuangan, baik itu sebulan sekali atau seminggu sekali. Tujuannya adalah supaya kamu mengetahui pos-pos keuangan apa saja yang membutuhkan pendanaan lebih atau bisa dikurangi di masa depan, sehingga target keuangan kamu akan tercapai. 

Membangun kebiasaan keuangan yang baik memang membutuhkan waktu. Tapi, dengan kebiasaan seperti ini, setidaknya kamu nggak perlu stres memikirkan uang di masa depan.

No items found.

Tunggu apa lagi?

Dapatkan Honest Card kamu sekarang

Ajukan