Apa itu inflasi? Ini penyebab, dampak dan cara menghadapinya
Pernah nggak sih, kamu merasa uang yang ada di dompet rasanya cepat habis, padahal kayaknya nggak belanja terlalu banyak? Misalnya, dulu beli nasi goreng di warung langganan cukup 10 ribu, tapi sekarang harus keluar 15 ribu untuk porsi yang sama. Nah, fenomena ini bukan cuma soal harga naik, tapi ada hubungannya sama yang namanya inflasi.
Inflasi itu ibarat "musuh" dompet yang nggak terlihat tapi punya efek yang nyata. Jadi, di artikel ini kita akan membahas apa, sih sebenarnya inflasi itu, kenapa bisa terjadi, bagaimana dampaknya ke kehidupan sehari-hari, dan tentu saja, bagaimana caranya supaya nggak stres menghadapinya. Simak dibawah ini!
Pengertian Inflasi

Inflasi adalah kondisi di mana harga-harga barang dan jasa naik secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Jadi begini, kalau kamu merasa uang yang dulu cukup buat beli banyak hal, sekarang kayaknya kok nggak cukup lagi, itu karena daya beli kita menurun akibat inflasi.
Kenapa bisa gitu? Karena nilai uang kita makin kecil kalau dibandingin sama harga barang. Misalnya, dulu dengan Rp50 ribu bisa belanja bahan makanan untuk seminggu, sekarang mungkin cuma cukup buat tiga hari. Nah, itu tanda-tanda inflasi.
Tapi tenang, inflasi sebenarnya nggak selalu buruk. Kalau kenaikannya terkontrol, justru itu tanda ekonomi suatu negara berkembang. Masalahnya baru muncul kalau inflasi melonjak nggak terkendali, sampai membuat harga-harga barang menjadi sulit dijangkau.
Penyebab Terjadinya Inflasi
Inflasi nggak muncul begitu saja, lho. Ada beberapa hal yang membuat harga-harga naik terus sampai kita merasa pengeluaran seperti sulit dikontrol. Yuk, kita bahas penyebabnya satu per satu!
1. Permintaan yang meningkat drastis (demand pull inflation)
Penyebab inflasi bisa jadi karena permintaan yang meningkat drastis, atau biasa disebut demand-pull inflation. Ini terjadi ketika banyak orang ingin membeli sesuatu, tapi stok barang atau jasa yang tersedia nggak cukup untuk memenuhi semua permintaan itu. Akibatnya, harga jadi naik karena persaingan di antara pembeli yang mau mendapatkan barang tersebut.
Misalnya, saat musim liburan, harga tiket pesawat dan kamar hotel melonjak tajam. Kenapa? Karena semua orang butuh tiket dan kamar di waktu yang sama, sementara jumlahnya terbatas. Kondisi ini bikin harga otomatis naik untuk menyeimbangkan permintaan yang lebih besar daripada pasokan.
2. Kenaikan biaya produksi (cost push inflation)
Selain permintaan yang meningkat drastis, kenaikan biaya produksi bisa juga menyebabkan inflasi. Gini, kalau biaya buat bikin barang naik, otomatis harga jualnya juga ikut naik. Contoh, harga bahan bakar naik, pabrik harus keluar biaya lebih buat transportasi, akhirnya harga produk ikut-ikutan naik deh.
3. Uang beredar terlalu banyak (monetary inflation)
Kalau uang yang beredar terlalu banyak, ini bisa jadi alasan kenapa terjadi inflasi. Bayangkan kalau tiba-tiba uang di pasar banyak banget, tapi barang atau jasa yang dijual nggak bertambah. Nilai uang jadi turun, dan barang-barang pun harganya naik. Ini sering terjadi kalau pemerintah mencetak uang dalam jumlah besar tanpa kontrol.
4. Impor mahal (imported inflation)
Jika barang impor naik harganya, barang lokal yang menggunakan bahan baku dari luar negeri juga menjadi lebih mahal. Misalnya, harga gandum dunia naik, otomatis roti yang kita beli di sini juga menjadi lebih mahal.
5. Ekspektasi masyarakat
Kadang, inflasi juga terjadi karena "harapan" atau ekspektasi orang-orang. Misalnya, pedagang berpikir harga akan naik bulan depan, sehingga mereka memasang harga lebih tinggi sekarang. Pada akhirnya memunculkan efek domino, deh.
Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian

Inflasi itu seperti pedang bermata dua—bisa ada sisi positifnya, tapi juga nggak jarang bikin perekonomian menjadi rumit. Nah, ini dia tiga dampak utamanya!
1. Daya beli masyarakat menurun
Dampak inflasi dapat menyebabkan daya beli masyarakat turun. Jika harga-harga terus naik, namun penghasilan nggak ikut naik, maka daya beli menjadi turun. Uang yang dulu cukup untuk belanja banyak hal, sekarang rasanya hanya cukup untuk beberapa kebutuhan saja. Akibatnya, orang lebih selektif dalam belanja, dan konsumsi masyarakat menjadi berkurang.
2. Biaya hidup meningkat
Inflasi membuat semua kebutuhan menjadi lebih mahal, dari makanan sampai biaya pendidikan, bahkan kesehatan. Bagi yang penghasilannya tetap, ini bisa membuat keuangan menjadi lebih ketat karena pengeluaran yang semakin besar.
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, inflasi nggak hanya membawa dampak buruk, tapi ada sisi positifnya juga. Kalau inflasi terjadi dalam angka yang terkontrol, justru ini bisa menjadi tanda perekonomian yang sehat. Kenapa? Karena harga yang naik sedikit-sedikit menunjukkan adanya peningkatan permintaan, yang artinya roda ekonomi berjalan lancar.
Selain itu, inflasi yang wajar dapat memotivasi banyak orang untuk segera berbelanja atau investasi, daripada hanya menyimpan uang, sebab mereka sadar nilai uang akan menurun jika hanya didiamkan. Intinya, inflasi yang terkendali itu seperti bahan bakar untuk ekonomi, asal nggak kebablasan.
Cara Menghadapi Inflasi
Menghadapi inflasi itu memang menantang, tapi bukan berarti nggak ada solusi. Berikut ini beberapa cara mengatasi inflasi yang bisa kamu terapkan!
1. Atur ulang anggaran dan prioritas belanja
Cara menghadapi inflasi salah satunya dengan mengatur ulang anggaran dan prioritas belanjamu. Cek kembali catatan pengeluaran bulanan, kemudian di bulan selanjutnya mulai prioritaskan kebutuhan pokok dan kurangi pengeluaran untuk hal yang kurang mendesak. Kalau ada barang yang harganya naik tajam, coba cari alternatif yang lebih murah atau tunda pembeliannya sampai harga lebih stabil.
2. Lebih bijak menggunakan kartu kredit
Menggunakan kartu kredit dengan bijak bisa jadi salah satu cara untuk tetap nyaman menghadapi inflasi. Contohnya, manfaatkan kartu kredit yang menawarkan promo dan cashback untuk membantu menghemat pengeluaran.
Salah satu pilihannya adalah Kartu Kredit Honest, kartu kredit dengan limit 100 juta ini menawarkan promo menarik dan cashback, diskon belanja, hingga potongan harga untuk tiket pesawat dan hotel. Selain itu, kartu ini juga punya fitur bunga 0% untuk transaksi besar, yang cocok untuk pembelian barang mahal tanpa khawatir tambahan biaya. Bayar tagihan pakai kartu kredit jadi nggak worry!
Yang terpenting, pastikan selalu bayar tagihan tepat waktu supaya nggak ada beban tambahan. Dengan pengelolaan yang baik, kartu kredit bisa jadi alat bantu keuangan yang efektif, apalagi saat menghadapi situasi ekonomi yang penuh tantangan seperti inflasi.
3. Investasi untuk melindungi nilai uang
Terakhir, jangan biarkan uang hanya diam di tabungan, karena nilainya akan tergerus inflasi. Mulailah investasi di instrumen yang sesuai dengan profil risikomu, seperti emas, reksadana, atau saham. Dengan investasi, kamu bisa melindungi daya beli uangmu dan bahkan mendapatkan keuntungan di masa depan. Mulai investasi dari yang paling mudah menurutmu, tapi jangan lupa terus belajar biar kamu cepat jago!
Tunggu apa lagi?
Dapatkan Honest Card kamu sekarang








