Honest Bank Whatsapp
Apa Itu gestun kartu kredit dan kenapa ilegal?Apa Itu gestun kartu kredit dan kenapa ilegal?

Apa Itu gestun kartu kredit dan kenapa ilegal?

Clean Qurrota A’yun
Nov 8, 2024

Pernah dengar istilah gestun? Kalau belum, jangan khawatir—yuk, kita pahami bareng-bareng! Gestun itu singkatan dari gesek tunai, dan biasanya berkaitan dengan kartu kredit. Kedengarannya simpel, kan? Tapi tunggu dulu, ternyata praktik ini bisa bikin kepala pusing kalau nggak tahu aturannya.

Jadi, ceritanya gestun itu semacam solusi instan untuk mendapatkan uang tunai dari limit kartu kredit kamu. Tapi masalahnya, di balik "kemudahan" ini, ada risiko besar yang sering diabaikan. Bahkan, praktik ini dinyatakan ilegal di Indonesia. Nah, biar nggak salah langkah, yuk kita bahas lebih detail soal gestun dan kenapa kamu perlu hati-hati. Simak selengkapnya!

Apa Itu Gestun?

Gestun, atau gesek tunai, itu sebenarnya cara buat dapetin uang tunai dari limit kartu kredit kamu, tapi jalurnya nggak resmi. Biasanya, kamu perlu datengin merchant tertentu, pura-pura belanja, gesek kartu kredit, terus bukannya dapet barang, malah dapet uang tunai. Merchantnya pasti bakal kasih biaya tambahan buat "jasa" ini.  

Nah, kalau dilihat sekilas, cara kerja gestun ini mirip dengan tarik tunai, tapi sebenarnya beda banget. Kalau tarik tunai, itu resmi—kamu ambil uang lewat ATM atau langsung ke bank, dan semuanya tercatat sesuai aturan bank. Biayanya jelas, meskipun lumayan besar, dan pastinya aman. 

Sementara itu, gestun dilakukan melalui merchant yang nggak resmi, jadi transaksinya dicatat seperti belanja biasa, padahal uangnya ditukar langsung. Karena ini nggak sesuai aturan, gestun dianggap ilegal di Indonesia. 

Kenapa Gestun Ilegal?

Gestun kartu kredit dilarang karena melanggar aturan main yang sudah ditetapkan pemerintah soal penggunaan kartu kredit. Jadi gini, kartu kredit sebenarnya cuma boleh dipakai buat transaksi yang nyata, seperti belanja barang atau membayar jasa. Nah, masalahnya, gestun ini transaksinya cuma pura-pura—limit kartu kredit dicatat sebagai belanja, padahal uangnya diambil tunai.

Aturannya ada di Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/2/PBI/2012. Aturan tersebut menjelaskan kalau kartu kredit nggak boleh dipakai untuk melakukan transaksi palsu atau manipulasi data, termasuk gestun. Bahkan, merchant yang menyediakan layanan gestun juga salah karena mereka menyalahgunakan kerjasama dengan bank.

Alasan lain gestun dilarang itu karena risikonya gede banget. Bayangin, biaya gestun biasanya lebih mahal dari bunga resmi kartu kredit, jadi kamu bisa aja terjebak utang yang makin besar. Bank juga dirugikan karena transaksinya jadi nggak transparan. Intinya, gestun ini dianggap merugikan banyak pihak, makanya nggak boleh dilakukan. 

Risiko Melakukan Gestun

Kalau kamu masih penasaran sama gestun, ada baiknya tahu dulu risikonya. Jangan cuma lihat “enaknya” aja, karena di balik itu ada banyak hal yang bisa bikin kamu pusing tujuh keliling. Ini dia beberapa risiko gestun yang perlu kamu tahu!

1. Biaya tambahan yang nggak sedikit

Gestun memang terlihat seperti cara cepat untuk mendapatkan uang tunai, tapi jangan lupa, merchant yang menyediakan layanan ini nggak memberinya secara cuma-cuma. Biasanya, mereka memasang biaya tambahan yang nominalnya lumayan besar, bahkan sering kali lebih tinggi daripada bunga resmi tarik tunai kartu kredit lewat ATM.  

Misalnya, kalau kamu tarik tunai resmi lewat bank, biayanya mungkin sekitar 4–6% dari jumlah yang kamu ambil. Tapi, kalau lewat gestun, merchant bisa narik biaya lebih dari itu, misalnya 7–10% atau bahkan lebih tergantung kebijakan mereka. Jadi, kalau kamu ambil uang tunai Rp5 juta lewat gestun, bisa-bisa kamu kena biaya Rp500 ribu lebih, belum lagi tambahan lain seperti potongan administrasi tersembunyi.  

Selain itu, biaya ini nggak diatur secara resmi karena gestun sendiri ilegal. Merchant bisa seenaknya menetapkan tarif tanpa pengawasan. Akibatnya, kamu malah keluar lebih banyak uang daripada yang kamu kira. Alih-alih merasa terbantu, gestun justru bisa bikin kondisi finansial kamu makin berat karena biaya tambahannya yang nggak transparan.

2. Masalah dengan bank

Bank memang tegas soal penggunaan kartu kredit sesuai aturan yang berlaku. Kalau ketahuan kamu pakai limit kartu kredit buat gestun, bank bisa langsung ambil tindakan tegas, seperti memblokir kartu kredit kamu. 

Kenapa? Karena gestun dianggap melanggar ketentuan penggunaan kartu kredit yang sudah diatur oleh Bank Indonesia. Praktik ini mencatat transaksi palsu, sehingga bank nggak bisa memantau penggunaan kartu kredit secara transparan. 

Selain itu, kalau merchant yang terlibat gestun diselidiki atau terjerat masalah hukum, data transaksimu bisa ikut tercatat, dan nama kamu mungkin bakal masuk dalam daftar nasabah bermasalah. Hal ini bisa bikin kamu kesulitan mengakses layanan perbankan di masa depan, termasuk mengajukan kartu kredit baru atau pinjaman. Makanya, bank nggak segan-segan mengambil langkah preventif untuk menjaga integritas sistem keuangan mereka.

3. Utang bisa membengkak

Karena biayanya mahal, gestun bisa bikin utang kartu kredit kamu makin besar. Belum lagi kalau kamu nggak bisa mengelola hutang tagihan, bunga akan terus berjalan. Bukannya membantu, gestun malah bikin keuangan makin berantakan.

Daripada ambil risiko dengan gestun, mending kamu coba cara yang lebih aman dengan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Kalau lagi cari cara yang lebih fleksibel buat atur pengeluaran, kamu bisa coba lihat kartu kredit Honest. Dengan limit kredit sampai Rp100 juta, kamu bisa lebih leluasa pakai kartu ini tanpa takut kehabisan limit. Plus, sistem pembayaran yang fleksibel bikin kamu lebih mudah mengatur tagihan sesuai kemampuan. Jadi, kalau ada kebutuhan mendesak, kartu kredit Honest bisa jadi pilihan yang lebih nyaman dan aman, tanpa khawatir sama biaya tambahan atau masalah lainnya.

Honest Card punya beberapa fitur keren yang bikin keuangan kamu makin mudah dan praktis. Seperti pengajuan kartu yang super cepat, cuma butuh 5 menit dan kamu bisa dapat approval dalam waktu 2 jam! Fitur unik lainnya yaitu biaya yang bisa dikembalikan 100% kalau kamu bayar tagihan lunas. Cuma ada satu biaya simpel yang perlu kamu bayar, nggak ribet!

Kartu kredit Honest juga lebih aman karena fisiknya tanpa nomor, jadi kamu nggak perlu khawatir kalau hilang. Semua data kartumu aman di aplikasi, hanya kamu yang bisa akses. Selain itu, kamu juga bisa mengatur pembayaran sesuai keinginan lewat aplikasi—mau cicil, bayar lebih besar, atau langsung lunas, semua bisa diatur dengan mudah.

4. Risiko hukum

Terakhir, kamu harus ingat, gestun itu ilegal, loh! Selain bikin masalah dengan bank, yang bisa langsung memblokir kartu kredit kamu, kamu juga bisa berisiko terkena masalah hukum. Karena gestun melibatkan transaksi palsu yang melanggar aturan penggunaan kartu kredit, pihak berwenang bisa saja menyelidiki kasus ini. 

Apalagi, kalau merchant tempat kamu melakukan gestun terjerat masalah hukum, nama kamu bisa terbawa dalam proses penyelidikan, meskipun kamu cuma jadi pihak yang terlibat transaksi. Jadi, selain berdampak buruk pada keuanganmu, gestun juga bisa membuka pintu untuk masalah hukum yang lebih serius.

No items found.
No items found.

Tunggu apa lagi?

Dapatkan Honest Card kamu sekarang

Ajukan